Mengapa Mental Health Penting Bagi Kita? Terutama Generasi Z!

BETAPA PENTINGNYA MENTAL HEALTH BAGI DIRI KITA TERUTAMA UNTUK GENERASI Z. MENGAPA?


Haloo semua! Perkenalkan namaku Rahmi Izati. Aku bisa dipanggil Rahmi. Aku dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Prodi Biologi, Jurusan Biologi, Cluster 14. Aku merupakan gadis keturunan dari Sumatera-Jawa. Disini aku akan berbagi tulisan dengan kalian semua, mengenai “Betapa Pentingnya Mental Health bagi Diri Kita, Terutama Generasi Z. Mengapa?”. Sebelum terjun ke betapa pentingnya, di sini aku akan membahas terlebih dahulu, apa itu generasi z, apa itu mental health, dan lain-lain. 

Generasi Z. Suatu generasi dimana generasi tersebut muncul setelah adanya generasi Y. Generasi Z ini merupakan kumpulan dari orang-orang yang terlahir pada kisaran tahun 1995 dan 2010. Generasi Z, mereka terkenal dengan sebutan generasi internet, generasi net, dan lain-lain. Generasi ini selalu merekat dengan dunia maya, yang mana jika mereka ingin berkaryapun pastinya segala sesuatunya tetap meenggunakan kecanggihan teknologi yang kita alami sekarang. Bahkan beberapa anak kecil, sudah memegang atau menggunakan gadget dengan usia yang sangat kecil. Oleh karena itu, dengan adanya teknologi canggih hal tersebut akan berpengaruh dalam kehidupan mereka. 

Generasi Z memiliki karateristik tersendiri, diantaranya mereka lebih visual dair pada tekstual, lebih sering menonton streaming atau unduhan daripada pergi ke bioskop, tidak tertarik menjadi PNS karena mayoritas mereka ingin memiliki sebuah usaha sendiri, lebih berpikiran terbuka, tim paling cepat gerak jika disuru terjun ke dunia kerja. Yang pasti, ciri utamanya adalah geneasi Z lebih fasih terhadap teknologi, sehingga bisa memantfaatkaanya dengan baik dan benar.

Mental health atau bisa disebut juga dengan kesehatan mental. Mengapa kita harus menjaga kesehatan mental kita? Yang pertama, banyak orang di dunia ini, menomor satukan kesehatan fisik dibanding mental. Padahal, kesehatan mental itu juga sangat penting bagi tubuh kita. Coba aja deh, kesehatan mental seseorang itu lagi keombang-ambing. Pasti secara tidak disadari akan membuat kesehatan fisik menjadi tergannggu. Kok bisa? Soalnya kalau orang kesehatan mentalnya lagi terganggu, otomatis pikiran mereka juga lagi semrawut atau nggak aturan. Dan itu bisa saja membuat daya tarik tubuh kita juga ikutan tidak sehat, karena pemikiran kitapun tidak sehat. Lebih baiknya lagi, kita harus mengimbangi keduanya, kesehatan mental dan fisik. Agar terhindar dari gangguan-gangguan yang tidak kita inginkan. 

Yang kedua, jika kondisi mental kita baik, kita akan berfungsi dengan baik juga di lingkungan sekitar kita. Secara jika mental terjaga, kita akan dengan mudah mendapatkan solusi dari suatu masalah, bisa mengatasi stress dengan baik, bisa menggali potensi diri lebih dalam, bisa berkontribusi dengan masyarakat sekitar dengan baik dan mampu bekerja secara kondusif. Selain itu, alasan mengapa kesehatan mental harus tetap dijaga adalah agar kita tetap ceria, dijauhkan dari pikiran cemas, meencegah tubuh kita terpapar dari berbagai macam penyakit. .

Lantas apa hubungannya dengan gen Z? Mengapa gen Z lebih rentan terkena depresi daripada generasi lain? Karena, menurut saya gen Z itu mereka sudah terlanjur merekat dengan smartphone, di mana mereka bisa mengakses segala infornasi yang mereka mau. Mereka juga bisa janjian dengan siapapun melewati smartphone. Akan tetapi, dengan kondisi tersebut, gen Z yang tidak bisa mengatur waktunya, ia akan bisa rentan terkena depresi. Karena mereka lebih sering berinteraksi dengan layar smartphone daripada orang dilingkungan sekitarnya. Sehingga dia jarang sekali untuk berpacu berkomunikasi dengan orang2 yamg ada di dunia nyata. Dari hal tersebut bisa saja membuat si gen Z ini merasa tidak nyaman jika bertemu dengan orang di dunia nyata, ia lebih milih bertemu melewati dunia maya. Hal tersebut jika terus-menerus seperti itu, tidak dirubah, akan berdampak yang sangat negatif bagi tubuh gen Z tersebut.

Mungkin sekian dari catatan tanganku, kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih kalian sudah membaca secuil ketikan ini. Sampai jumpa!


Comments